Budidaya Tanaman Buah Pepaya

Budidaya Tanaman Buah Pepaya - Hallo sahabat elpasodemisdias, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul Budidaya Tanaman Buah Pepaya, kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel Budidaya Tanaman Buah-Buahan, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul : Budidaya Tanaman Buah Pepaya
link : Budidaya Tanaman Buah Pepaya

Baca juga


Budidaya Tanaman Buah Pepaya

Pepaya
(Cacarica papaya, L)

I. UMUM
1.1. Sejarah Singkat
Pepaya merupakan tumbuhan buah berupa herba dari famili Caricaceae yang berasal dari Amerika Tengah dan Hindia Barat bahkan daerah sekitar Mexsiko dan Coasta Rica. Tanaman pepaya banyak ditanam orang, baik di daeah tropis maupun sub tropis. di daerah-daerah berair dan kering atau di daerah-daerah dataran dan pegunungan (sampai 1000 m dpl). Buah pepaya merupakan buah meja bermutu dan bergizi yang tinggi.

1.2. Sentra Penanaman
Di Indonesia tumbuhan pepaya tersebar dimana-mana bahkan telah menjadi tumbuhan perkarangan. Senrta penanaman buah pepaya di Indonesia yaitu daerah Jawa barat (kabupaten Sukabumi), Jawa Timur (kabupaten Malang), Pasar Induk Kramat Jati DKI, Yogyakarta (Sleman), Lampung Tengah, Sulawesi Selatan (Toraja), Sulawesi Utara (Manado).

1.3. Jenis Tanaman
a. Pepaya Jantan
Pohon pepaya ini mempunyai bunga beragam yang bertangkai panjang dan bercabang-cabang. Bunga pertama terdapat pada pangkal tangkai. Ciri-ciri bunga jantan ialah putih/bakal buah yang rundimeter yang tidak berkepala, benang sari tersusun dengan sempurna.
b. Pepaya Betina
Pepaya ini mempunyai bunga beragam artinya pada satu tangkai bunga terdapat beberapa bunga. Tangkai bunganya sangat pendek dan terdapat bunga betina kecil dan besar. Bunga yang besar akan menjadi buah. Memiliki bakal buah yang sempurna, tetapi tidak mempunyai benang sari, biasanya terus berbunga sepanjang tahun.
c. Pepaya Sempurna
Memiliki bunga yang tepat susunannya, bakal buah dan benang sari sanggup melaksanakan penyerbukan sendiri maka sanggup ditanam sendirian. Terdapat 3 jenis pepaya sempurna, yaitu:
1. Berbenang sari 5 dan bakal buah bulat.
2. Berbenang sari 10 dan bakal buah lonjong.
3. Berbenang sari 2 - 10 dan bakal buah mengkerut.
• Pepaya tepat mempunyai 2 golongan:
1. Yang sanggup berbunga dan berbuah sepanjang tahun.
2. Yang berbuah musiman.
Jenis pepaya yang banyak dikenal orang di Indonesia, yaitu:
a) Pepaya semangka, mempunyai daging buah berwarna merah semangka, rasanya manis.
b) Pepaya burung, warna daging buah kuning, harum baunya dan rasanya manis-asam.

1.4. Manfaat Tanaman
a. Buah masak yang terkenal sebagai "buah meja", selain untuk pencuci lisan juga sebagai pensuplai nutrisi/gizi terutama vitamin A dan C. Buah pepaya masak yang gampang rusak perlu diolah dijadikan kuliner ibarat sari pepaya, dodol pepaya. Dalam industri kuliner buah pepaya sering dijadikan materi baku pembuatan (pencampur) saus tomat yakni untuk penambah cita rasa, warna dan kadar vitamin.
b. Dalam industri makanan, akarnya sanggup dipakai sebagai obat penyembuh sakit ginjal dan kandung kencing.
c. Daunnya sebagai obat penyembuh penyakit malaria, kejang perut dan sakit panas. Bahkan daun mudanya lezat dilalap dan untuk menambah nafsu makan, serta sanggup menyembuhkan penyakit beri-beri dan untuk menyusun ransum ayam.
d. Batang buah muda dan daunnya mengandung getah putih yang berisikan enzim pemecah protein yang disebut "papaine" sehingga sanggup melunakan daging untuk materi kosmetik dan dipakai pada industri minuman (penjernih), industri farmasi dan textil.
e. Bunga pepaya yang berwarna putih sanggup dirangkai dan dipakai sebagai "bunga kalung" pengganti bunga melati atau sering dibentuk urap. Batangnya sanggup dijadikan pencampur kuliner ternak melalui proses pengirisan dan pengeringanu.

II. SYARAT PERTUMBUHAN
2.1. Iklim
a) Angin diharapkan untukpenyerbukan bunga. Angin yang tidakterlalu kencang sangat cocok bagi pertumbuhan tanaman.
b) Tanaman pepaya tumbuh subur pada daerah yang memilki curah hujan 1000-2000 mm/tahun.
c) Suhu udara optimum 22-26 derajat C.
d) Kelembaban udara sekitar 40%.

2.2. Media Tanam
a. Tanah yang baik untuk tumbuhan pepaya yaitu tanah ynag subur dan banyak mengandung humus. Tanah itu harus banyak menahan air dan gembur.
b. Derajat keasaman tanah ( pH tanah) yang ideal yaitu netral dengan pH 6-7.
c. Kandungan air dalam tanah merupakan syarat penting dalam kehidupan tumbuhan ini. Air menggenang sanggup mengundang penyakit jamur perusak akar hingga tumbuhan layu (mati). Apabila kekeringan air, nama tamanan akan kurus, daun, bunga dan buah rontok. Tinggi air yang ideal tidak lebih dalam daripada 50-150 cm dari permukaan tanah.

2.3. Ketinggian Tempat
Pepaya sanggup ditanam di dataran rendah hingga ketinggian 700 m-1000 m dpl.

III. PEDOMAN TEKNIS BUDIDAYA
3.1. Pembibitan
3.1.1. Persyaratan Bibit/Benih
Sebagai bibit dipergunakan biji, meskipun pohon pepaya sanggup di okulasi. Untuk memperoleh biji bakal bibit yang baik dan murni dilakukan melalui pembijian sendiri dengan jalan perkawinan buatan. Cara perkawinan buatan ada 2 yaitu:
a. Bunga-bunga dari tumbuhan betina ambil yang besar, dibungkus dengan kertas plastik selama 2 hari, sebelumnya bunga-bunga betina membuka. Pada waktu bunga-bunga itu membuka lakukan penyerbukan dengan bungan-bunga jantan yang di kepyok-kepyokan di atas bunga betina. Perkawinan di lakukan hingga 3 kali.
b. Cari pepaya yang berbunga dan berbuah terus menerus pilihlah bunga elongata yang terbesar yang hampir mekar dan terletak pada ujung tangkai. Kemudian bunga tersebut dibungkus dengan kantung biar tidak diserbuki secara alami oleh bunga lain selama 10 hari.
Biji-biji yang dipakai sebagai bibit diambil dari buah-buah yang telah masak benar dan berasal dari pohon pilihan. Buah pilihan tersebut di belah dua untuk diambil biji-bijinya. Biji yang dikeluarkan kemudian dicuci higienis hingga kulit yang menyelubungi biji terbuang kemudian dikeringkan ditempat yang teduh.
Biji yang segar dipakai sebagai bibit. Bibit jangan diambil dari buah yang sudah terlalu masak/tua dan jangan dari pohon yang sudah tua.

3.1.2. Penyiapan Benih
Kebutuhan benih perhektar 60 gram (± 2000 tanaman). Benih direndam dalam larutan fungisida benomyl dan thiram ( Benlate T) 0,5 gram/liter kemudian disemai dalam polybag ukuran 20 x 15 cm. Media yang dipakai merupakan adonan 2 bejana tanah yang di ayak ditambah 1 bejana pupuk sangkar yang sudah matang dan diayak ditambah 50 gram TSP dihaluskan ditambah 29 gram curater/petrofar.
Biji-biji yang sudah dikeringkan, jikalau hendak ditanam harus diuji terlebih dahulu. Caranya biji-biji, yang ditangguhkan dipergunakan sebagai bibit.

3.1.3. Teknik Penyemaian Benih
Benih dimasukan pada kedalaman 1 cm kemudian tutup dengan tanah. Disiram setiap hari. Benih berkecambah muncul setelah 12-15 hari. Pada ketika ketinggiannya 15-20 cm atau 45-60 hari bibit siap ditanam.
Biji-biji tersebut sanggup pribadi ditanam/disemai lebih dahulu. Penyemaian dilakukan 2 atau 3 bulan sebelum bibit persemaian itu dipindahkan kekebun.

3.1.4. Pemeliharaan Pembibitan/Penyemaian
Pada persemaian biji-biji ditaburkan dalam larikan (barisan ) dengan jarak 5-10 cm. Biji dihentikan dibenam dalam-dalam, cukup sedalam biji, yakni 1 cm. Dengan pemeliharaan yang baik, biji-biji akan tumbuh setelah 3 ahad ditanam.

3.1.5. Pemindahan Bibit
Bibit-bibit yang sudah dewasa, siktar umur 2-3 bulan sanggup dipindahkan pada permulaan ekspresi dominan hujan.

3.2. Pengolahan Media Tanam
3.2.1. Persiapan
Lahan dibersihkan dari rumput, semak dan kotoran lain, kemudian dicangkul/dibajak dan digemburkan.

3.2.2. Pembentukan Bedengan
Bentuk bedengan berukuran lebar 200-250 cm, tinggi 20-30 cm, panjang secukupnya, jarak antar bedengan 60 cm. Buat lobang ukuran 50 x 50 x 40 cm di atas bedengan, dengan jarak tanam 2 x 2,5 m.

3.2.3. Pengapuran
Apabila tanah yang akan ditanami pepaya bersifat asam (pH kurang dari 5), setelah diberi pupuk yang matang, perlu ditambah ± 1 kg dolomit dan biarkan 1-2 minggu.

3.2.4. Pemupukan
Sebelum diberi pupuk, tanah yang akan ditanami pepaya harus dikeringkan satu minggu, setelah itu tutup dengan tanah adonan 3 blek pupuk sangkar yang telah matang.

3.3. Teknik Penanaman
3.3.1. Pembuatan Lubang Tanam
Untuk biji yang disemai, sebelum bibit ditanamkan bibit, terlebih dahulu harus dibuatkan lubang tanaman. Lubang-lubang berukuran 60 x 60 x 40 cm, yang digali secara berbaris. Selama lubang-lubang dibiarkan kosong biar memperoleh cukup sinar matahari. Setelah itu lubang-lubang diisi dengan tanah yang telah dicampuri dengan pupuk sangkar 2-3 blek. Lubang-lubang yang ditutupi gundukan tanah yang cembung dibiarkan 2-3 hari hingga tanah mengendap. Setelah itu gres lubang-lubang siap ditanami. Lubang-lubang tersebut diatas dibentuk 1-2 bulan penanaman.
Apabila biji ditanam pribadi ke kebun, maka lubang-lubang pertanaman harus digali terlebih dahulu. Lubang-lubang pertanaman untuk biji-biji harus jawaban ± 5 bulan sebelum ekspresi dominan hujan.

3.3.2. Cara Penanaman
Tiap-tiap lubang diisi dengan 3-4 buah biji. Beberapa bulan kemudian akan sanggup dilihat tumbuhan yang jantan dan betina atau berkelamin dua.

3.4. Pemeliharaan Tanaman
3.4.1. Penjarangan dan Penyulaman
Penjarangan tumbuhan dilakukan untuk memperoleh tumbuhan betina disamping beberapa batang pohon jantan. Hal ini dilakukan pada waktu tumbuhan mulai berbunga.

3.4.2. Penyiangan
Kebun pepaya sama halnya dengan kebun buah-buahan lainnya, memerlukan penyiangan (pembuangan rumput). Kapan dan berapa kalli kebun tersebut harus disiangi tak sanggup dipastikan dengan tegas, tergantung dari keadaan.

3.4.3. Pembubunan
Kebun pepaya sama halnya dengan kebun buah-buahan lainnya, memerlukan pendangiran tanah. Kapan dan berapa kalli kebun tersebut harus didangiri tak sanggup dipastikan dengan tegas, tergantung dari keadaan.

3.4.4. Pemupukan
Pohon pepaya memerlukan pupuk yang banyak, khususnya pupuk organik, menunjukkan zat-zat kuliner yang diharapkan dan sanggup menjaga kelembaban tanah. Cara pemberian pupuk:
a) Tiap ahad setelah tanam beri pupuk kimia, 50 gram ZA, 25 gram Urea, 50 gram TSP dan 25 gram KCl, dicampur dan ditanam melingkar.
b) Satu bulan kemudian lakukan pemupukan kedua dengan komposisi 75 gram ZA, 35 gram Urea, 75 gram TSP, dan 40 gram KCl.
c) Saat umur 3-5 bulan lakukan pemupukan ketiga dengan komposisi 75 gram ZA, 50 gram Urea, 75 gramTSP, 50 gram KCl.
d) Umur 6 bulan dan seterusnya 1 bulan sekali diberi pupuk dengan 100 gram ZA, 60 gram Urea, 75 gramTSP, dan 75 gram KCl.

3.4.5. Pengairan dan Penyiraman
Tanaman pepaya memerlukan cukup air tetapi tidak tahan air yang tergenang. Maka pengairan dan pembuangan air harus diatur dengan seksama. Apalagi di daerah yang banyak turun hujan dan bertanah liat, maka harus dibuatkan parit-parit. Pada ekspresi dominan kemarau, tumbuhan pepaya harus sering disirami.

3.5. Hama dan Penyakit
3.5.1. Hama
a. Kutu tumbuhan (Aphid).
Badan halus panjang 2-3 mm berwarna hijau, kuning atau hitam. Memiliki sepasang tonjolan tabung pada potongan belakang perut, bersungut dan kaki panjang. Kutu dewasa, ada yang bersayap dan tidak. Merusak tumbuhan dengan cara menghisap cairan dengan pencucuk penghisap yang panjang di potongan mulut.
Pemberantasannya: tungau tungau daun diberantas dengan penyemprotan tepung derris atau tepung belerang.

3.5.2. Penyakit
Penyakit yang sering merugikan tumbuhan pepaya yaitu penyakit yang disebabkan oleh jamur, virus mosaik, roboh semai, busuk buah,leher akar, pangkal batang dan nematoda.
Penyakit mati bujang diisebabkan oleh jamur Phytphthora parasitica, P. palmivora dan Pythium aphanidermatum. Menyerang buah dan batang pepaya. Cara pencegahan: perawatan kebun yang baik, menjaga kebersihan, dan drainase sedangkan penyakit busuk akar disebabkan oleh jamur Meloidogyne incognita.
Nematoda. Apabila lahan telah ditanami pepaya, disarankan biar tidak menanam pepaya kembali, untuk mencegah timbulnya serangan nematoda. Tanaman yang terinfeksi oleh nematoda menyebabkan daun menguning, layu dan mati.

3.6. Panen
3.6.1. Ciri dan Umur Panen
Tanaman pepaya sanggup dipanen setelah berumur 9-12 bulan. Buah pepaya dipetik harus pada waktu buah itu menunjukkan gejala kematangan: warna kulit buah mulai menguning. Tetapi masih banyak petani yang memetiknya pada waktu buah belum terlalu matang.

2.6.2. Cara Panen
Panen dilakukan dengan banyak sekali macam cara, pada umumnya panen/pemetikan dilakukan denggan memakai "songgo" (berupa bambu yang pada ujungnya berbentuk setengah kerucut yang mempunyai kegunaan untuk menjaga biar buah tersebut tidak jatuh pada ketika dipetik).

3.6.3. Periode Panen
Panen dilakukan setiap 10 hari sekali.

3.6.4. Prakiraan Produksi
Tiap pohon kira-kira sanggup menghasilkan 30 buah, bahkan hingga 150 buah. Setelah panen pertama, pohon pepaya akan terus menerus berbuah. Tetapi sebaiknya setelah 4 tahun kebun itu harus dibongkar.

3.7. Pascapanen
3.7.1. Pengumpulan
Setelah dipanen buah diletakan disuatu tempat yang cukup, erat dari lokasi dan diberi ganjal plastik/ koran atau apa saja hingga buah terhindar dari kerusakan.

3.7.2. Penyortiran dan Penggolongan
Pilihlah buah secara selektif, perhatikan bentuk, warna dan ukuran. Tempatkan buah pada kelompoknya masing-masing, misalnya: kelompok A yaitu buah yang belum masak, kelompok B buah yang sudah siap dimasak, kelompok C buah yang cacat dan seterusnya. Sehingga akan mempermudah mengklasifikasikan.

3.7.3. Penyimpanan
Supaya buah itu matang petani perlu melaksanakan pengemposan (buah disimpan ditempat yang mempunyai suhu yang tinggi).

3.7.4. Pengemasan dan Pengangkutan
Biasanya buah dikemas dengan keranjang dalam jumlah banyak yang dilapisi kertas/kantong bekas semen untuk menghindari luka pada buah /pada peti yang juga dilapisi dengan kantong semen dan sejenisnya, setelah itu dimasukan kedalam truk untuk diangkut.

IV. ANALISIS EKONOMI BUDIDAYA TANAMAN
4.1. Analisis Usaha Budidaya
Analisis budidaya pepaya selama masa tanam 4 tahun dengan luas lahan 1 hektar di daerah Bogor tahun 1999.
  1. Biaya produksi
    1. Sewa lahan 1 ha selama 4 tahun
    2. Bibit 2.000 pohon @ Rp. 300,-
    3. Pupuk
      - Pupuk sangkar 500 karung @ Rp. 1.500,-
         Tahun ke-1
         Tahun ke-2 s/d ke-4 @ Rp. 3.000.000,-
      - NPK 2000 pohon @ Rp. 4.000,-
         Tahun ke-1
         Tahun ke-2 s/d ke-4 @ Rp. 8.000.000,-
      - Tatal Tanduk 2.000 kg @ Rp. 400,-
         Tahun ke-3 dan ke-4 @ Rp. 800.000,-
      - Pengangkutan tahun ke 1 s/d ke-4 @ Rp. 70.000,-
    4. Pestisida
      - Dithene 2 liter/tahun @ Rp. 88.600,-
    5. Peralatan
      - Cangkul 5 buah @ Rp. 10.000,-
      - Koret 5 buah @ Rp. 5.000,-
      - Arit 5 buah @ Rp. 5.000,-
    6. Pemeliharaan
      - Pemupukan 10 HKP/tahun @ Rp. 7.500,-
      - Pengendalian HPT 4 HKP/tahun @ Rp. 7.500,-
      - Penyiangan rumput 30 HKW /tahun @ Rp. 5000,-
      - Pembubunan 50 HKP/tahun, @ Rp. 7.500,- (tahun    ke-2s/d ke4)
    7. Tenaga kerja
      - Pengolahan lahan 30 HKP @ Rp. 7.500,-
      - Pembuatan lubang tanam 200 HKP @ Rp. 7.500,-
      - Penanaman 10 HKP @ Rp. 7.500,-
      - Lain-lain 10 HKP/tahun @ Rp. 7.500,-
    8. Panen dan pascapanen
      - Panen 75 HKP. @ Rp. 7.500,-
         Tahun Ke-1
         Tahuhn ke-2 s/d ke-4 @ Rp. 562.500,-
      - Biaya lain @ Rp. 150.000,-/tahun
         Total biaya produksi
  2. Pendapatan
             - Tahun ke-1, 6.000 kg @ Rp. 700,-
             - Tahun ke-2, 45.000 kg @ Rp. 700,-
             - Tahun ke-3, 45.000 kg @ Rp. 700,-
             - Tahun ke-4, 45.000 kg @ Rp. 700,-
    Total Pendapatan selama 4 tahun
  3. Keuntungan
    1. Keuntungan selama 4 tahun
    2. Keuntungan rata-rata per tahun
  4. Parameter kelayakan usaha
    1. B/C ratio

Rp.
Rp.


Rp.
Rp.

Rp.
Rp.

Rp.
Rp.

Rp.

Rp.
Rp.
Rp.

Rp.
Rp.
Rp.
Rp.

Rp.
Rp.
Rp.
Rp.


Rp.
Rp.
Rp.
Rp.

Rp.
Rp.
Rp.
Rp.
Rp.

Rp.
Rp.

Rp.

8.000.000,-
600.000,-


750.000,-
9.000.000,-

240.000,-
24.000.000,-

1.600.000,-
280.000,-

708.800,-

50.000,-
25.000,-
25.000,-

300.000,-
120.000,-
600.000,-
1.125.000,-

225.000,-
1.500.000,-
75.000,-
300.000,-


45.000,-
2.250.000,-
600.000,-
52.418.800,-

4.200.000,-
31.500.000,-
31.500.000,-
31.500.000,-
98.700.000,-

46.281.200,-
11.570.300,-

= 1,88

4.2. Gambaran Peluang Agribisnis
Selama periode 1989-1991, ekspor pepaya Indonesia masih berfluktuasi. Prospek ekspor pepaya ke pasar dunia sebetulnya cukup cerah, terutama untuk melayani seruan Inggris, Perancis, Jerman, Belanda, Swedia, yang mencapai 1000 ton per tahun.

V. STANDAR PRODUKSI
5.1. Ruang Lingkup
Standar ini mencakup diskripsi, pembagian terstruktur mengenai dan syarat mutu, cara pengambilan contoh, cara uji, cara pengemasan.

5.2. Diskripsi
Standar buah pepaya sesuai dengan Standar Nasional Indonesia SNI 01-4230-1996.

5.3. Klasifikasi dan Standar Mutu
Pepaya malang segar digolongkan dalam 4 ukuran yaitu kelas A, B, C dan D menurut berat tiap buah, yang masing masing digolongkan dalam 3 jenis mutu.
Kelas A : Berat per buah 2,5 kg - 3,0 kg
Kelas B : Berat per buah 1,8 kg - 2,4 kg
Kelas C : Berat per buah 1,5 kg - 1,7 kg
Kelas D : Berat per buah < 1,5 kg atau > 3 kg
Kriteria dalam memilih jenis mutu buah pepaya Malang segar dinilai dari tingkat ketuaan dimana jumlah strip berwarna jingga pada permukaan kulit buah yang berwarna hijau botol ketika dipanen, kebenaran kultivar. Keseragaman ukuran berat, tingkat kerusakan, kebusukan dan kadar kotoran serta tingkat kesegaran.
a) Tingkat ketuaan warna kulit (jumlah strip warna jingga): Mutu I 3 strip, Mutu II 2-3 strip, Mutu III 1 strip.
b) Kebenaran kulrivar : mutu I benar 97%, mutu II benar 95% , Mutu III benar 90%
c) Keseragaman ukuran berat: mutu I seragam 97%, mutu II seragam 95%, mutu III seragam 90%.
d) Keseragaman ukuran bentuk: mutu I seragam 97%, mutu II seragam 95%, mutu III seragam 90%.
e) Buah cacat dan busuk : mutu I 0%, mutu II 0%, mutu III 0%
f) Kadar kotor: mutu I 0%, mutu II 0%, mutu III 0%
g) Serangga hidup/mati: mutu I 0%, mutu II 0%, mutu III 0%.
h) Tingkat kesegaran: mutu I segar 100%, mutu II segar < 25%, mutu III segar > 25%
5.4. Pengambilan Contoh
Satu partai buah Pepaya Malang Segar terdiri dari maksimum 1000 kemasan, pola diambil secara acak.
a) Jumlah kemasan dalam partai/lot 1 s/d 5: pola yang diambil semua
b) Jumlah kemasan dalam partai/lot 6 s/d 100: pola yang diambil sekurang-kurangnya 5
c) Jumlah kemasan dalam partai/lot 101 s/d 300: pola yang diambil sekurang-kurangnya 7
d) Jumlah kemasan dalam partai/lot 301 s/d 500: pola yang diambil sekurang-kurangnya 9
e) Jumlah kemasan dalam partai/lot 501 s/d 1000: pola yang diambil sekurang-kurangnya 10
Dari kemasan yang dipilih secara acak diambil sekurang-kurangnya 3 buah pepaya kemudian dicampur. Dari jumlah buah yang terkumpul kemudian diambil secara acak pola sekurang-kurangnya 5 buah untuk diuji.
Petugas pengambil pola yaitu orang yang telah berpengalaman atau dilatih terlebih dahulu dan mempunyai ikatan dengan suatu tubuh hukum.

5.5. Pengemasan
Untuk pasaran ekspor masing-masing buah Pepaya Malang Segar dibungkus dengan kantong terbuat dari materi yang empuk untuk mengcegah cacat lantaran benturan selama transportasi.
Buah kemudian dikemas ke dalam kotak karton dengan ujung tangkai menghadap kebawah. Berat higienis masing-masing kemasan 10 kg berisikan ± 4 s/d 6 buah Pepaya Malang segar.
Untuk pasaran lokal masing-masing buah pepaya malang segar dibungkus dengan kertas koran mulai dari ujung tangkai dikemas dalam keranjang bambu atau plastik dengan berat masing-masing 30 kg berisikan 12 s/d 20 buah Papaya Malang Segar. Dapat juga dipakai peti kayu.

VI. REFERENSI
6.1. Daftar Pustaka
a) AAK. 1975. Bertanam Pohon Buah-Buahan. Yogyakarta : Kanisius.
b) Suwarno. Pengaruh Cahaya dan Perlakuan Benih Terhadap Perkecambahan Benih Pepaya. Dalam Buletin Agricultural Vol. XV No. 3
c) Tohir, Kaslan A. 1978. Bercocok Tanam Pohon Buah-Buahan. Jakarta : Pradnya Paramita.


Sumber dari warintek


Demikianlah Artikel Budidaya Tanaman Buah Pepaya

Sekianlah artikel Budidaya Tanaman Buah Pepaya kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.

Anda sekarang membaca artikel Budidaya Tanaman Buah Pepaya dengan alamat link http://elpasodemisdias.blogspot.com/2000/07/budidaya-tanaman-buah-pepaya.html

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel